Nama               : Tri saudari
Mata
kuliah     : Komunikasi dan perubahan
Kelas               : Ilkom 3
No
absen         : 01      
Bentuk-bentuk
Perubahan Sosial
Perubahan lambat
            perubahan
sosial yang lambat atau evolusi 
merupakan perubahan-perubahan sosial 
yang terjadi dalam proses, dalam waktu yang cukup  lama dan terdapat suatu rentetan
perubahan-perubahan kecil yang mengikutinya. Dan terjadi karena dorongan dan
usaha-usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap kebutuhan hidupnya.
Perubahan evolusi terjadi dengan sendirinya tanpa suatu rencana atau kehendak
tertentu dari masyarakat yang bersangkutan.
Perubahan lambat di sumatera
selatan
Tradisi ningkuk-an
            Tradisi “ningkuk” merupakan acara
pertemuan muda-mudi pada malam hari sebelum esok paginya acara resepsi
pernikahan di daerah ogan komering ulu timur 
(okut), atau daerah komering lainnya di sumatera selatan.
            Acara
“ningkuk”, biasa dipandu oleh mc (master of ceremonies) atau
pembawa acara. Acara ini khusus untuk muda-mudi (pemuda dan pemudi) dari
sahabat atau teman calon mempelai, ketika acara muda-mudi (ningkuk)
dimulai, calon pengantin dihadirkan dan ditetapkan sebagai raja dan ratu, dalam
acara tersebut 
menunjuk moderator dengan
dandanan khas, ia juga sebagai tukang pos. Dan perempuan di khususkan untuk
memakai sabidang (kain sarung).
            Antara
kelompok pemuda dan pemudi di pisah dan saling berhadapan, sedangkan sang
moderator berada ditengah-tengah peserta ningkuk, semua dalam
pengawasan raja dan ratu.
            Acara
diawali dengan penjelasan aturan main yang harus dipatuhi seluruh muda-mudi
peserta ningkuk. Dua gelas yg ikat oleh selendang telah
disediakan untuk mengawali acara, yang akan dipegang bergantian oleh peserta
(putar selendang) pada kelompok pemuda ataupun pemudi, dengan diiringi musik.
Selama musik diputar maka selendang juga terus berputar melalui muda-mudi,
sampai suatu saat musik akan dihentikan oleh moderator.
            Saat
musik berhenti berputar selendangnya pun juga harus berhenti, bagi siapa yang
memegang selendang pada saat musik berhenti baik di kelompok pemuda maupun
pemudi, kepadanya akan dikenai semacam hukuman yang akan diberikan oleh raja
dan ratu. Hukuman bisa berupa menyanyi, berjoget, berbalas pantun, terserah
sekehendak raja atau ratu.
            Menariknya
dalam acara ningkuk ada sesi dimana pemuda akan diberi waktu untuk
menyampaikan isi hati terhadap pemudi yang disukai atau sebaliknya dengan
menulis surat dan dikirim melalui pak pos yang tidak lain adalah sang moderator
yang sudah ditunjuk, hal ini akan berlangsung sampai acara dinyatakan selesai.
            Tidak
jarang setelah acara ningkuk diantara pemuda maupun pemudi berpacaran
dan bahkan sampai kejenjang pernikahan. Acara pertemuan pemuda dan pemudi ini
tetap dalam pengawasan orang tua yang berada di tempat yang terpisah,
 karena sering terjadi keributan akibat ada seorang pemudi maupun pemuda
yang sakit hati karena idamannya banyak yang mengirimi surat, kondisi begini
orang tua akan menengahi dan mengusir bagi siap yang akan membuat keributan.
            Acara
ningkuk sendiri jarang di adakan sekarang digantikan dengan acara hiburan
seperti organ tunggal ataupun yang lainnya.
Komentar
Posting Komentar